Cover


D I A......

Dia mencerita kisah hidup seorang gadis yang berumur 19 tahun yang bertemu oleh pria yang bergaya emoboy. pria emoboy itu selalu datang di setiap tia mengalami kesulitan, di kuliah Tia jatuh cinta dengan seorang murid baru dari jakarta bermana gio. Tinggkah laku gio sangat misterius dia tidak perna mau bergaul dengan ana-anak dikampus dia selalu menyendiri.
sehingga pada akhirnya Tia mengalami dilema yang besar ketika dia harus memilih antara dewa penolongnya atau Gio.
Siapakah sebenarnya pria emoboy..........?
siapa yang akan dipilih tia gio atau pria emoboy..?



1. Cowok misterius


Cowok Misterius



Namaku tia usiaku 19 tahun, sekarang aku duduk dibangku kuliah semester 2, Ayahku seorang tenaga kerja Indonesia yang berkerja di Jepang. Ia berkerja diperusahaan otomotif yang terkenal di Jepang. ibu sudah lama meninggal kira-kira saat aku berusia 5 tahun. Sekarang aku tinggal bersama kakek dan nenekku, mereka berdua sangat dihormati oleh setiap warga.
Dikuliah aku disebut dengan cewek tomboy karena gaya berpakian aku seperti laki-laki, tapi rambutku tidak pendek seperti laki-laki loh. dikuliah aku paling disegani teman-temanku karena diriku telah berhasil memukul jatuh kepala geng di kampus tersebut, jadi mereka takut deh samaku.

Di kampus aku juga membentuk sebuah geng. Geng itu bernama WaterBlue "Keren kan nama Gengku". Tapi geng kami tidak suka bikin keributan ataupun tauran antara mahasiswa, geng kami merupakan geng yang cinta damai dan suka menolong.
anggota geng kami terdiri dari 5 orang yaitu :

Dina, dia adalah anak yang suka du
nia photografer hampir setiap hari karya photonya di masukan ke_mading. dia anaknya suka menolong temannya yang sedang kesusahan, dia cantik dan juga pintar tapi sayang dia belum punya pacar.
Lasmini, adalah mak jomblang dikuliah banyak teman kampus yang meminta jasa biro jodohnya, hampir 85% tingkat keberhasilan biro jodohnya, tapi jangan main dengan lasmini karena dia jago kareta lohhhhhh.
Aryo, adalah anak yang suka dengan kegiatan olahraga extrem hampir semua kegiatan olahraga extrem dikampus dia ikuti, tapi aryo punya kelemahan dia sangat takut dengan namanya wanita.
Taka adalah ketua bem bagian olahraga beladiri pencak silat, taka sangat jogoloh dengan namanya pencak silat. taka terkenal dengan sikap playboynya hampir setiap jurusan ada pacarnya.
Hari ini cuaca lagi hujan, di kota ku hujan itu adalah sebuah anuggerah yang terindah karena mayoritas penduduknya adalah seorang pekerja dibidang perkebunan. hari ini adalah hari pertama aku kuliah semester 3, semoga hari ini lebih baik dari hari yang kemarin.
"hai Tia bagaimana liburan semester kemarin, katanya kamu ke jepang Ke_tempat ayahmu?" tanya dina.
"ya seperti biasa din, selalu membosankan" kata Tia.
"kenapa membosankan Tia?". tanya dina
"hambisnya ayahku sibuk dengan pekerjaanya sehingga aku sendirian disana". jawab Tia.
"hai..Tia...dina ke kantin yuk.?" kata taka sambil menghampiri Tia dan dina.
"Ide bagus tuh, soalnya sudah lama enggak makan masakan ibu partik" kata Tia.
"benar tuh tia, aku juga sudah rindu dengan baksonya mbak partiiiiii"Kata dina. kami menuju kekantin.

kantin mbak parti selalu ramai dikunjungi oleh anak kuliah. disana kami melihat arya dengan lasmi sedang duduk berdua. kami pun menghampiri mereka.
" hai Lasmi kamu sudah jadian yaaaaaaaa sama arya" kata taka sambil memegang belakang badan lasmi.
" jaga kata-katamu taka, kalau mau hidup". kata Lasmi sambil menatap mata taka.
"opss.... soryyy lasmini". kata taka. " lasmi kenapa kamu kok wajahmu cemberut amat sih". tanya Tia.
"kenapa ya enggak ada yang mau lagi menggunakan biro jodohku". kata lasmini sambil memutar _mutar pulpen.
"udah lasmini jangan dipikirkan mungkin besok banyak siswa/wi yang menggunakan biro jodohmu" kata dina.
"dina bagaimana hasil photo-photomu sewaktu liburan ke bali" tanya lasmi.
"bagus dong kalian mau lihat". kata diana sambil memperlihatkan photonya keteman-temanya.
seperti biasa kami menghabis waktu dikantin dengan menceritakan pengalaman-pengalaman yang kami dapat sewaktu liburan, sedangkan si taka sibuk dengan para wanitanya dasar playboy kelas teri.
Tak terasa bel pun berbunyi.
" Tettttttttttttttt............tettttttttttt" bunyi bel.
hari ini dikelas ku adalah mata kuliah matematika belajaran ini sangat aku benci. seperti biasa kelas selalu ribut kalau dosen belum masuk.tak lama kemudian dosen maatematika itu datang. nama dosenya adalah sir wanwan.
"Anak-anak hari ini kita kedatangan mahasiswa baru dari jakarta dan namanya adalah Gio".
"Gio Masuk". sir wawan
wah ternyata murid baru itu sangat ganteng dengan gaya pakian emoboy_nya semua murid wanita mukanya memerah saat melihat si Gio.
Dia betul-betul sempurna.
"Perkenalkan namaku Gio". kata gio dengan nada sombong.
"untuk sementara Gio duduk di samping Tia". kata Mr. wawan sambil menunjuk kearah Tia. kemudian gio datang menghampiri mejaku, perasaan aku jadi deg-degan seperti lagunya dewa.
"Permisi nona bolehkah aku duduk disampingmu". kata Gio
"boleh dong" kata Tia sambil mengagukkan kepalanya.
selama pelajaran berlangsung aku asik melihat wajah dan ketampanan Gio, tetapi gio tidak merasa risih ketika aku melihat wajahnya. Sepertinya Gio orangnya Cuek. berapa lama kemudian gio menatap mataku, tatapan mata gio seperti ingin membunuhku, sungguh tatapan yang berbeda dengan manusia yang lainnya tatapan matanya seperti tatapan mata vampir yang mau mengisap darah. rasanya tubuhku sulit untuk bernapas, seluruh badanku gemeteran. selama pelajaran matematika aku diam bagaikan patung stela ditatap gio.

Tett...........tettt, bel istirahat Kuliah berbunyi gio_pun beranjak dari bangkunya pergi keluar kelas. saat aku mau beranjak pergi dari bangku tubuhku terasa berat tak bisa aku gerakkan.
"hai Tia kamu enggak ke kantin hari ini". tanya Lasmini sambil berjalan mendekati Tia.
"dengar-dengar dikelas-mu ada murid baru, apa dia tampan ! ngomong siapa namanya Tia ?". tanya Lasmini.
"nama Gio". jawab Tia dengan nada terpata-pata.
'kamu sakitya Tia"kata lasmini dengan memegang kepala Tia.
"kepala dan badanmu panas banget Tia, kamu harus keruangan kesehatan Tia" kata lasmini khawatir. saat itu aku sudah tidak lagi mendengar kata-kata lasmini semua terasa gelap, mata terasa kunang-kunang ternyata aku sudah tidak sadarkan diri."
Tolong........Tolong, tia pingsan" teriak lasmini membuat kelas menjadi ramai.
tak lama kemudian akupun dibawa ke ruangan kesehatan.
"sepertinya Tia terkena demam berdarah, dia mesti cepat-cepat dibawah kerumah sakit kalau tidak bisa gawat" kata joko petugas kesehatan.
Taka dan dina lari menuju ruang kesehatan "ada apa dengan tia lasmini" tanya taka khawatir. "tia terkena demam berdarah dan harus dibawah kerumah sakit". kata lasmini.
"kalau begitu biar aku telpon rumah sakit dan kamu taka hubungi kakeknya tia" Kata Dina tegas. tak lama kemudian mobil ambulans datang.
"nah kalian berempat kembali kekelas kalian masing-masing" kata Mrs Juliana.
"dimana aku nih" kata Tia sambil melihat sekeliling ruangan.
"eh rupanya kamu sudah sadar nona cantik" kata suster lisa sambil mengganti botol Inpus.
"sudah berapa lama aku disini suster". tanya tia.
"kamu disini sudah 4 hari" kata suster lisa.
"apa aku disini sudah empat hari" kata lisa kaget.
"kamu beruntung ya nona manis punya pacar yang selalu mengkhawtirkan mu".kata suster lisa.
"pacar yang suster maksud taka" tanya lisa.
"dia bukan Taka dia cowok dengan gaya emo..."kata sambil memikirkan lanjutan kata emo.
"emoboy ya".kata tia yang memotong pembicaran suster lisa.
"ya...benar". kata suster sambil tersenyum."dia ganteng banget loh, hampir tiap malam dia datang menemuimu setelah teman dan kakekmu pulang, kamu sungguh beruntung ya nona manis". kata suster yang berjalan menuju pintu.
"kamu harus banyak istirahat nona manis, dan jangan lupa minum obat".kata suster.
"cowok dengan gaya emoboy kira-kira siapa dia yaa". kata Tia dalam hati. malam harinya kutunggu cowok tersebut tetapi cowok tersebut tidak datang. akhirnya aku diperbolehkan dokter pulang kerumah.
"Tia your Life" kata taka bercanda.
"kacau sekali bahasa inggrismu taka" sindir dina.
"ups....jadi malu nih". kata taka sambil mengaruk-garuk pantatnya.
kami_pun berjalan menuju ruangan kelas kami masing-masing. akhir sampai juga di kelasku.
" Tia kalau ada apa nanti hubungi aku" Kata Dina ramah.
"Tia soalnya dia baru beli Hp dan sampai sekarang belum ada satu orangpun yang menghubungi nomor dia". kata taka mengejek.
"sialan kamu taka kalau ketangkap nanti kamu aku hajar".kata dina marah.
"Kaburrrrrrrrrrrrrrrrrr" kata taka sambil berlari.dina pun langsung mengejar taka.
"dasar anak-anak kurang berpendidikan".kata tia.
ketika aku sampai dikelas aku melihat ada seseorang pria bergaya emoboy sedang duduk dimeja,
"oh,ya aku sampai lupa laki-laki tersebutkan adalah gio anak baru dari jakarta".
"anak-anak hari ini kita akan mengadakan tugas kelompok satu kelompok terdiri dari dua orang" kata mis tari.
"kita akan mengerjakan tugas apa nih mis" tanya Alex.
"kita akan mengerjakan tugas teknik membongsai tanaman, sekarang semuanya pergi ke lab, tetapi keluar kelasnya yang rapi dan jangan buat keributan"kata mis tari.
"Tia kamu mau satu kelompok denganku?" tanya yuda malu-malu. aku tau kalau yuda suka dengan diriku tetapi dia tidak berani mengungkapkan perasaanya kepadaku, tetapi aku tidak suka dengan pria pengejut.
"sorry ya aku sudah ada teman kelompok". kata tia.
" kalau boleh tau siapa dia Tia" tanya yuda malu-malu.
aku pun melihat sekeliling ruangan ternyata ada satu orang yang belum ada teman kelompok.
"Gio". kata tia sambil menujuk kearah gio.
yuda merasa sedih lalu pergi meninggalkan aku, aku sungguh menyesal melihat muka yuda yang sedih seperti orang yang baru patah hati.
"halo gio apa kamu sudah ada teman kelompok".tanya tia
"belum,lalu kenapa rupanya" kata gio dengan nada sinis.
"kalau gitu kita satu kelompok saja" kata tia sambil mengulurkan tangannya.
"baiklah kalau begitu,tetapi kamu jangan merepotkan ku" kata gio sambil berjalan mengacuhkan ularan tangan Tia.
"Sombong sekali anak itu" kata tia dalam hati.
"Baiklah" kata tia pura-pura ramah.
"bagaimana semua sudah dapat teman kelompoknya, dan bagi siswa/wi mendapat menilai A boleh membawa pulang hasil tanamannya".
"Hore.asik"teriakan senang.
"Gio kamu kok enggak pernah mau berbicara sama teman-teman dikampus, entar nanti dikira orang kamu sombong".kata tia sambil melihat gio mengangkat bot bunga.
"emang apa urusanmu, terserah aku dong, mau aku berteman dengan mereka atau tidak" kata gio dengan nada sombong
"kamu disini tinggal dimana dan dengan siapa'".tanya Tia
"kamu jangan banyak tanya, kalau kamu banyak tanya nanti kita tidak bisa mendengar penjelasan mis tari, lagi pula enggak ada gunanya aku menjawab pertanyaan mu itu"kata gio dengan sombong.
kukira gio orang yang dikatakan suster yang menjagaku sewaktu aku dirawat di-rumah sakit, tapi kurasa bukan dia orangnya.
Tak terasa sudah dua jam berlalu pelajaran mis tari, kelompok aku mendapatkan nilai A. seperti biasa kami berkumpul di kantin Mbak parti.
"bagus benar bongsaimu Tia, siapa yang membuatnya".tanya lasmini."
memang sejak kapan Tia suka dengan tanaman Bunga". Kata Arya.
"Kamu jangan suka menghina Tia Arya".kata lasmini.
"aku enggak mengejek melaikan menghina" kata Arya.
"Tia dari tadi melihat pintu masuk katin, emang ada yang kamu tunggu ya". tanya lasmini
"oh enggak ada kok lasmini". kata Tia.
"kira-kira di kampus ini ada berapa cowok orang yang bergaya emboy". tanya tia kepada arya
"kurasa cuma anak baru itu tia". jawab arya
"memang betul ternyata bukan gio orangnya".kata tia dalam hati
"Tia kamu enggak pesan makanan, nanti kamu sakit lagi." kata dina yang baru memesan makanan
"Tia sudah makan tadi denganku".kata taka sambil mencium pipi dina,terus mengambil minuman jus dina
"kuranga ajar kamu taka emangnya aku cewek apaan",kata dina marah
"much...much, thanks ya minumnya"kata taka yang pergi menjauh dari tempat kami.
"kalau gitu aku pergi dulu ya, soalnya aku ada tugas kalkulus" kata arya sambil beranjak pergi dari tempat kami.
"bagaimana kalau nanti siang kita pergi ke kolom renang deli, tetapi jangan ajak cowok _cowok yang enggak punya malu itu"tanya dina sambil makan mei baksonya.
"bagus juga idemu dina, kita bisa lebih bebas melihat cowok tampan di kolam renang".kata lasmini.
"Kau ikut Tia".tanya Dina
ternyata tia tidak mendengar semua pembicaraan mereka berdua tia asik melihat ke arah luar pintu.
"Tia kamu mendengar pembicaran kami atau enggak" Kata dina
"ya aku dengar,"kata tia.
"Bagaimana kamu ikut" kata dina.
"kemana"kata Tia.
"kekolam renang dong Tia" kata lasmini dan dina sambil tersenyum.
"mungkin tia lagi jatuh cinta" kata lasmini berbisik kepada dina (bersambung)







Lanjutan cowok misterius



"gio nanti siang kau ada acara"tanya Tia sambil membereskan buku yang ada dimeja.
"kalau enggak ada cara kau mau ikut jalan-jalan denganku" Tanya tia.
"Jalan-jalan kemana" kata Gio yang sudah mau beranjak keluar dari kelas.
"jalan-jalan kekolam renang deli, kamu tau kolam deli-kan" seru Tia.
"memang apa untungnya buatku" sambil berjalan berdua dengan tia menuju gerbang kampus untuk pulang.
"gimana ya gio, soalnya teman-temanku mau berkenalan denganmu" kata tia ramah
"lebih baik kalian jangan mengenal aku, sebab aku ini tidak pantas bergaul dengan teman-teman mu" kata Gio sombong
lalu yuda datang dengan sepeda motornya maenghampiri diriku.
" Tia mau pulang dengan ku" tanya yuda malu-malu
"sorry ya yuda soalnya aku sudah janji pulang bareng dengan Gio, lain kali aku mau deh pulang bareng dengan mu" kata Tia ramah sambil mengejar gio yang sudah berjalan duluan.
"hai gio tunggu aku", kata tia
yuda bengong melihat tia yang begitu gembira saat dirinya berada di sisi Gio.
sewaktu aku berlari tiba-tiba ada mobil sedan berwarna kuning melaju kenjang kearah aku. dengan gerakan yang sangat cepat gio menarik tasku sehingga membuat tubuhku terdorong kearah Gio.
"Kalau jalan lihat-lihat dong" seru Gio dengan nada marah.
"Kalau enggak ada aku tadi kamu bisa mati ditabrak mobil itu" kata Gio
"sorry dong Gio" kata tia ramah sambari membersihkan keringat yang menetes di keningnya.
Sementar itu lasmi dan dina menunggu tia seperti cancing kepanasan mereka berdua kerjanya mondar-mandir di depan pintu masuk kolom renang sehingga membuat pusing para pengunjung yang lain.
"pukul berapa sekarang lasmini" tanya dina
"sudah pukul 14:00 wib nih, kenapa tia lom datang juga ya" kata lasmini sambil melihat kekiri-kanan ruangan.
"kurasa tia enggak datang nih lasmini, kita masuk saja duluan" kata dina
"kalau gitu biar kutelpon saja tia" kata lasmini
ketika lasmini hendak menelpon tia, tiba tia muncul digerbang kolam renag deli
"tuh dia, Tia " kata dina sambil menunjuk kearah tia
"sorry dong teman-teman tadi gio anak jakarta itu mengajak ku makan siang, sorry ya....."kata tia merayu
"kamu bohongkan tia, soalnya wajah dan hidung mu membesar" kata dina bercanda
wajah tia memerah maluuuuu...
"kalau gitu kita masuk saja yukkkkkk" kata lasmini
waktu itu cuaca sangat panas sehingga cocok buat berenang dikolam., kami sangat menikmati acara ini.
lasmini sedang membagi-bagikan brosur biro jodohnya dengan para pengunjung kolam renang , sedangkan dina sibuk dengan para cowok yang ada di kolam renang sedangkan diriku berjemur di tepi kolam.
"tia tolong jaga barang-barang ya soalnya aku mau beli makanan dulu" kata lasmini dan dina
karena panasnya matahari sangat menyengat membuat badanku menjadi gerah, terpaksa deh aku mandi juga, padahal dari awal aku tidak niat mau mandi aku hanya mau temani mereka berdua saja.
Buar............buar suara air kolam ketika aku melompat dari papan luncur kolam.
saat aku mendarat kekolom posisi tubuhku salah, waktu aku mau naik kedasar kolom kaki kananku tidak dapat digerakkan. membuat aku tidak dapat berenang menuju dasar kolam, aku terus mencoba naik kedasar kolom tetapi tidak bisa juga, aku merasa napasku sudah mau habis, aku berteriak tolong tetapi suaraku tidak terdengar oleh pengunjung kolom, di karenakan diriku pada saat itu berada di dalam kolom.
aku mulai pasrah dengan nasibku, sempat terpikir olehku mungkin saja aku akan mati dikolom ini.
tiba-tiba aku melihat seorang pria yang berlari menuju kearahku, pria itu langsung melompat dan menyelam kedalam kolam, tanpa pikir panjang dia terus memegang badanku dan terus membawaku ke tepi kolom.
"kalau tidak bisa berenang jangan berenang dong" kata pria tersebut sombong
suara itu sepertinya tidak asing ditelingaku suara orang yang sangat angku dan sombong, sepertinya aku mengenal dia.
saat aku melihat wajahnya dia langsung mempalingkan wajahnya, aku hanya melihat sepitas bola matanya yang berwarna merah.
"apa kita perna ketemu sebelumnya, karena sepertinya aku mengenal anda" tanya tia
tanpa ada sepata kata yang keluar dari mulutnya pria tersebut langsung pergi meninggalkan aku.
setelah kejadian itu aku terus terbayang sosok mata pria yang menolong aku , setiap malam aku bermimpi dirinya tapi aku tidak tau wajah dan namanya yang kutau hanya mata-nya yang berwarna merah, menyesal rasanya kenapa aku tidak berkenalan dengan dia.
dia adalah dewa penolongku.







2. Dewa penolongku

"bagaimana kalian telah bertemu dengan anak itu" tanya pria berpakian serba hitam
"belum bos" kata keempat anak buahnya
"kalian cari anak itu kalau sampai tidak ketemu kita bisa dibunuh bos besar, apa kalian mengerti" kata pria berpakian hitam
"kami rasa dia tidak ada di kota ini bos" kata salah satu anak buahnya
"apa kalian katakan, kalian meragukan indera keenamku ini" kata bos sambil mencekik pria yang baru saja bicara
"sorry bos" kata pria tersebut
"kalau begitu cari dia sampai ketemu, hidup ataupun mati"
"baik bos" kata keempat anak buahnya mereka pun berpencar mencari dimana pria tersebut.
Hari ini cuaca pagi sangat cerah, pada pagi ini aku mau pergi ke bank soalnya, tadi malam ayahku baru saja menelpon diriku dari jepang katanya dia sudah mentransfer uang jajan bulanan-ku.
para karyawan bank sudah sangat kenal dengan diriku, mereka cukup ramah saat aku datang, mereka semua menggap dirku seperti adik mereka.
ketika aku keluar dari bank tiba-tiba ada 2 orang pria mengikuti dirku dari belakang, tetapi aku tidak mengambil pusing atas tingkah laku kedua pria tersebut.
mereka berdua terus saja mengikuti diriku, perasan aku sudah mulai tidak enak jangan-jangan mereka mau merampok diriku. akupun berlari menjauhi mereka tetapi orang itu terus mengejar diriku.
hingga sampai kesebuah lorang kecil. dimana setiap lorong itu hanya terdapat dinding-dinding roko. sial aku tidak dapat lari kemana dikarenakan jalan tersebut jalan buntu.
salah seorang dari kedua pria itu mengeluarkan sesuatu dari bajunya, akupun sempat berpikir jangan-jangan pria itu akan mengeluarkan pisau ataupun pistol, ternyata benar pria tersebut mengeluarkan pistol dan mengarahkanya kearah kepala ku.
"serahkan uangmu kalau tidak kau akan mati" kata pria tersebut mengancam
tanpa pikir panjang aku menyerahkan dompetku
ketika mereka pergi menjauh dariku akupun berteriak minta tolong. tetapi teriakan ku semua sia-sia karena di tempat ini tidak ada orang yang bisa mendengarkan teriakanku.
tiba-tiba saja ada seorang pria melonjat dari ruko tingkat tiga. pria itu menggunakan jeket hitam dan bertulisan T-mAX, memakai topi dan mengunakan kaca mata hitam.
"hai tuan-tuan kembalikan uang nona itu kalau kalian mau selamat" kata pria berjaket hitam
"kau jangan macam-macam dengan ku, apa kau sudah bosan hidup" kata sang perampok
tiba saja pria itu memukul perampok yang berjanggut hingga terjatuh ketanah, perampok yang memegang senjata terkejut melihat gerakan pria itu yang sangat cepat.
terjadilah perkelahi yang menurutku tidak adil, tetapi walaupun dia sendiri pria tersebut mampu mengimbangi gerakan mereka. perkelahin itu cukup mengerikan. sementara itu aku hanya mampu bersembunyi dibalik tiang listrik. aksi tendang dan tinju tidak dapat terelakan lagi. pria berjaket hitam itu telah berhasil melumpuhkan salah satu perampok itu.
teman perampok yang menggunakan pistol tiba-tiba saja mengarahkan pistolnya tepat ke kepalaku.
"hai bocah, apa kau mau temanmu ini mati" kata perampok sombong
tapi pria itu tidak mendengarkan semua perkatan pria yang mengacam diriku
"tembak saja dia, soalnya aku tidak mengenal gadis itu" kata pria berjaket dengan berjalan kearahku.
perampok itu ketakutan sebab recananya tidak berjalan dengan yang dia pikirkan, begitu juga dengan diriku setengah mati ketakutan rasanya aku mau kencing di celana.
pria berjeket tiba berdiri tegak tepat dihadapan kami berdua kira-kira jaraknya 30cm. pria berjaket itu memegang kacamata hitamnya dan langsung membukanya. ternyata pria itu bermata merah sama seperti orang yang menyelamatkan aku waktu di kolam renang.
pria itu melempar kacamatanya kearah perampok dan langsung memengang tanganku dan melempar diriku menjauh dari perampok itu. diri terlempar hingga jarak 2 meter.
"nona cepat kau ambil uangmu dan larilah sejauh mungkin" kata pria itu teriak.
akupun mengambil uangku dan berlari menjauh dari mereka berdua. sewaktu aku berlari terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali. aku pun meneteskan air mata. karena aku berpikir jangan-jangan dewa penolongku mati ditangan perampok tersebut.
sesampainya di kampus aku menceritakan semua yang terjadi tadi pagi kepada keempat temanku. aku menceritakan ceritakanya sambil meneteskan air mata, seumur hidupku baru ini bercerita sambil nagis.
mereka berempat kaget dan memeluku sambil berkata
"untung kamu selamat ya" kata mereka berempat
"tapi kamu harus hati-hati jangan perampok itu akan datang mengicarmu lagi". kata taka
setelah pulang kuliah kami berempat pergi ketempat kejadian itu, banyak sekali orang yang berkerumun disitu. kami melihat dimana-mana ada tali pembatas polisi sehingga tidak ada satupun orang yang dapat masuk ke lorong itu.
sewaktu para dokter menggakat mayat tersebut dengan tandu ternyata mayat tersebut adalah mayat kedua perampok itu. mayat perampok itu sudah mulai membau.
menurut keterangan mayat tersebut ditemukan oleh seorang pegawai plaza matahari.









3. Mengikuti Jejak Dewa Penolongku


2. DEWA PENOLONGKU

seminggu setelah kejadian itu. menurut keterangan polisi kedua penjahat itu adalah perampok yang paling dicari, mereka berdua mati di karenakan saling tembak-menebak sesama kawan.
selama seminggu pula gio tidak perna mengikuti kuliah, gio mengambil cuti beberapa hari dikarenakan dia mau pulang ke jakarta karena ada sesuatu yang penting.
selama tidak ada gio dikelas perasanku merasa sunyi, mau kekantin saja rasanya tidak enak padahal aku tidak begitu mengenal baik si_gio tetapi aku merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang tidak dapat aku sentuh.
walaupun dia tidak begitu ramah dengan diriku tetapi aku tau dia tidak begitu jahat terhadap ku, gio seperti menyimpan sesuatu di dalam dirinya.
tetapi didalam hatiku sudah terisi oleh seorang sosok pria pemberani yang selalu menolong diriku yaitu dewa penolongku, ini bagaikan dilema besar dalam hidupku.
seandai gio adalah dewa penolongku begitu indah rasanya hidup nih..............!
sekarang sudah pukul 1:00 siang waktunya pulang sekolah. seperti biasa kami selalu pulang ber-lima setelah kejadian waktu itu.
"taka kamu antar tia sampai rumah ya, saolnya aku ada tugas kelompok" kata lasmini
"sorry lasmini soalnya aku ada kegiatan extra setelah ini" kata taka
"kalau kamu dina bisa antar tia" kata lasmini
"enggak bisa juga soalnya aku mau pergi ke rumah dosen bowo" kata tia
"arya kemana kok belum pulang" kata dian
" arya sedang mengajar penjak silat" kata taka
terdengarlah suara motor dari kejauhan ternyata suara motor tersebut adalah suara motornya yuda.
" kenapa teman-teman" tanya yuda
" gini yuda kamu bisa mengantar tia pulang kerumah" kata taka
"oh.. dengan senang hati" kata yuda senyum
dengan terpaksa aku menerima pertolongan yuda padahal dalam hatiku aku tidak pernah mau menerima ajakan dari pria ini.
sewaktu di persimpangan jalan aku melihat dewa penolongku sedang mengendari sepeda motor ninja berlawan arah dengan ku , kemudian aku menyuruh yuda untuk menggikuti dewa penolongku, kali ini dewa penolongku mengunakan pakian yang sama dengan mengunakan penutup kepala baju jaketnya, gaya dewa penolong itu seperti bergaya emoboy.
tiba dia menghentian sepeda motornya kesebuah toko pakain, dewa penolong ku menghampiri pria yang ada depan toko, merekapun berbicara, mereka sepertinya sangat akrab aku hanya dapat melihat dewa penolongku dari kejauhan.
setelah mereka berbicara kemudian mereka masuk kedalam toko pakian tersebut. kira-kira mereka berdua didalam hampir 30 menit.
setelah itu dewa penolongku keluar dan membawa sebuah bungkusan putih, langsung menaiki sepeda motornya melanjuti berjalannya.
tiba dijalan sudirman dia berhenti disebuah warung internet. dewa penolongku sewaktu di dalam warung internet cukup lama.
terpaksa deh aku dan yuda ikut masuk kedalam warung internet tersebut.
sesampai di-dalam kami bertanya kepada penjaga internet.
"bang tadi ada seorang pria berjaket hitam datang kesini, kira-kira usianya sebaya diriku" tanya Tia
"oh.. anak itu sudah lama keluar, kira-kira 5 menit yang lalu" kata penjaga internet
"tadi keluar lewat mana pak" tanya tia
"anak itu keluar lewat pintu belakang" kata penjaga internet
aku langsung berlari menuju pintu belakang, ternyata aku tidak ketinggalan jauh oleh dewa penolongku. jarak kami kira-kira hanya 2 meter.
aku mengikuti dia dengan berjalan sangat pelan-pelan sementra itu yuda sedang menungguku di depan warnet karena dia takut kalau sepeda motornya nanti dicuri oleh maling karena kawasan ini terkenal dengan kawasan anak-anak nakal.
dewa penolongku itu berjalan sungguh cepat aku sampai kelelehan saat mengejar jalan dia, aku sempat berpikir kira-kira dewa penolongku itu mau kemana.
tiba-tiba dewa penolongku itu berbelok ke-dalam gang. gang itu bernama gang buntu, aku langsung berlari menggejar dia.
sesampainya di gang buntu itu aku tidak melihat sosok dewa penolongku dia menghilang entah kemana. aku mencari dia sampai keujung gang buntu tetapi tidak aku temukan. dia hilang bagaikan ditelan bumi. padahal kanan kiri gang ini hanya sebuah tembok . hampir 45 menit aku menunggu dia, tetapi dia tidak juga muncul.
jadi sia-sialah yang aku lakukan pada siang ini, kemudian aku kembali ketempat yuda, dan yuda mengantar aku pulang.
"hampir saja aku ketauhan sama gadis itu, kalau sempat dia tau siapa diriku bisa gawat jadinya" kata Dewa penolong Tia diatas atap ruko berlantai 3 sambil melihat tia pergi pulang dengan yuda.

4. Gio Kembali




4. GIO KEMBALI

sudah sepuluh hari gio tidak masuk kuliah. aku sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran gio di sisiku. mungkin gio tidak akan kembali lagi ke kampus ini. atau dia sudah tidak nyaman tinggal di_kota ini.
di parkiran kampus terdengar ada suara keributan. akupun pergi ke_arah keributan itu ternyata ada mahasiswa yang sedang berkelahi. akupun melihat kearah dekat perkelahian itu ternyata yuda lagi di ajar oleh gerombolan anak nakal yaitu: anjas, gugun, edi,eko. mereka berempat adalah anak- anak nakal yang suka bikin onar di_kampus ini. mereka berempat adala h peremen kelas kakap di kampung ini hampir setiap hari mereka memalak mahasiswa. tetapi tidak ada satu mahasiswa yang berani lawan mereka, di karenakan mereka anak sini. salah satu dari mereka pernah aku pukul KO, yaitu gugun kepala geng di_kampus ini.
badan yuda habis mereka hajar hingga babak belur. sampai-sampai yuda minta tolong tetapi tidak ada yang mau menolong yuda karena mereka takut buat masalah terhadap anak-anak bandal itu. akupun menolong yuda, karena aku kasihan dengan dia.
"hai kalian berempat sudah cukup, kalian enggak pernah kapok-kapoknya buat keributan di kampus ini ya" kata tia sambil memegang badan yuda yang babak belur.
"rupanya kamu, cewek yang sosok jagoan di kampus ini ya" kata gugun tersenyum mengejek
"kau pikir aku takut sama kamu ya, mementang kamu pernah memukul KO aku, asal kau tau waktu itu aku lagi tidak mood melawan mu, kalau sekarang aku lagi mood" kata gugun sambil memegang koasnya tia.
"sudah tia jangan lawan mereka berempat"kata yuda
"cui, kamu pikir aku juga takut sama kamu". kata tia sambil meludah kearah gugun
"edi,eko bawa anak ini ke gedung belakang, biar dia tau bagaimana rasanya sakit dan takut itu" kata anjas
"Baik, bos" kata edi dan eko
akupun dibawa paksa oleh mereka berempat, kedua tanganku dipegang oleh eko dan edi.
di tempat lain yuda berlari ketempatnya taka yang sedang berada di dalam kelasnya.
"taka...tia sekarang dalam bahaya" kata yuda kesakitan
"apa kaubilang, memang apa yang sudah tia lakukan" kata taka
"dia mau dihajar oleh gugun dan teman-temanya". kata yuda sambil ter pata-pata
karena saking paniknya taka pun langsung berlari kearah kelas arya'
"ops..ada yang lupa" kata taka sambil menggaruk kepalanya
"yud, ngomong-ngomong sekarang Tia di mana"kata taka
"sekarang tia ada di gedung belakang sekolah" kata yuda yang bengong melihat tingkah taka yang tekandang sangat bodoh, taka pun berlari mengambil langkah seribu ke_kelas arya meminta bantuan dia
kemabli ketempat tia
"udah, bos perkosa aja dia, mumpung gratis bos" kata gugun tersenyum
akupun langsung terkejut mendengar perkatan tia, kalau seandainya mereka memperkosa diriku hancurlah masa depanku, aku memohon kepada tuhan agar dewa penolongku datang menolongku.
mereka berempatpun sepertinya benar-benar ingin melakukan hal yang sangat hina menurut agama dan hukum.
"mau apa kalian" kata tia ketakutan
"sudah kamu jangan takut, kami hanya ingin tubuhmu saja" kata anjas
"benar, ini enak loh tia" kata gugun
"tolong jangan, lakakukan itu gugun" kata tia sambil menangis
akupun berlari menjauhi mereka berempat tetapi kaki ku tertangkap oleh tanganmya eko, merekapum mengepung aku, sambil merangkak aku meminta ampun sama mereka berempat. tetapi mereka tidak menghiraukan semua itu. anjas mulai mencumbu leherku tanganya mulai memegang bagian terlarang wanita, sedangkan teman-temannya menungu giliran menikmati tubuhku.
"hai kalian berempat jangan berbuat zina disini" kata seorang dengan nada marah
anjas_pun melihat kearah suara itu, ternyata ada seorang pria yang sedang duduk di sudut dinding, pakain pria itu percis banget dengan dewa penolong tia waktu itu. pria itu berjalan mendekati kami berlima.
"sudah bos jangan hiraukan kata-kata anak itu lanjutkan aja, kami sudah enggak sabar _nih"kata gugun. anjaspun melanjutkan mencumbui tubuhku.
"Sudah kubilang jangan berzina disini" kata pria itu sambil memegang kepala anjas
ternyata pria itu adalah gio anak baru dari jakarta. akupun tersenyum saat melihat dia datang. tanpa basa-basi gio melempar tubuh anjas kearah gugun eko,edi.
"Tia Baguskan bajumu, sudah jangan nagis lagi " kata Gio sambil membantu aku berdiri
"eh...apa kalian enggak malu mengkoroyok seorang wanita" kata Gio
"memang apa urusan mu" kata gugun.
"urusan aku disini karena kalian berempat telah mengganggu tidur siangku, lagi pula kalian salah memilih orang untuk kalian jadikan korban kepuasan nafsu kalian" kata Gio
"Memang siapa dia itu" kata anjas
"karena adalah pacarku, apa kalian tau" kata Gio
aku terkenjut mendengar kata-kata gio yang menyebut diriku adalah pacarnya. wajahku menjadi merah malu saat mendengar itu.
"jadi kau mau jadi pahlawan didepan pacarmu rupanya, banyak bocot kau anak muda" kata anjas sambil memukul kearah Gio.
tetapi gio tidak bergeming ketika anjas pukul, tubuhnya berdiri tegak sambil terus menatap anjas dengan tatapan mata saat pertama sekali aku melihat Gio. tiba saja anajs menjerit seperti orang kemasukan, bola matanya anjas semuanya berwarna putih, teman-temannya_pun ketakutan melihat sikap anjas. lalu gugun,eko,edi wajah mereka pucat, badan mereka gemetaran ketakutan seperti baru saja melihat hantu. sambil berkata: "tolong jangan Bunuh kami'.
tiba-tiba gio memengang tanganku membawaku berlari menuju keluar gedung belakang kampus. kami berdua berlari sangant jauh kira--kira ada sampai 15 km.
"hosh...hosh, memang kita mau kemana gio" kata tia kelelehan
"sudah kamu jangan banyak bicara, ikuti saja aku" kata gio yang masih tetap memengang tangan tia
"sudah dong, gio jangan lari lagi aku sudah capek nih" kata tia.
giopun berhenti berlari, kemudian gio merasa aneh melihat aku yang senyum kepada diri. diriku tersenyum karena tangannya gio memegang tanganku sangat erat seperti seorang cowok melindungi pacarnya. akhirnya gio sadar melihat senyum ku. giopun melepasi pegangan tanganya.
"aku haus gio kita minum dulu kewarung itu"kata tia sambil menujuk warung di serbang jalan
" baiklah kalau begitu" kata gio.
kami_pun menuju kewarung itu dan memesan 2 gelas minuman dingin.
"Kita sudah lama enggak, jumpa ya" kata tia ramah
gio tidak menjawab pertanyaan aku dia terus minum sambil melihat kearah luar.
"gio bagaimana kabarmu " tanya tia ramah
"kabar ku sehat" kata gio
"kenapa kamu menolongku, padahal aku bisa melawan mereka semua" kata Tia lantam
"kamu wanita tidak cocok untuk melawan mereka, tangan wanita harusnya di gunakan untuk membuat sesuatu yang indah bukan untuk menghajar orang" kata gio
"apa yang kamu lakukan kepada orang itu' sehingga membuat mereka seperti orang kemasukan" kata tia
"lebih baik kau enggak perlu tau, kamu cukup ucapkan terima kasih saja buat_ku tolong jangan kau ceritakan semua itu kepada teman-teman" kata gio sambil menatap mata tia
"baiklah, aku orangnya pandai jaga rahasia, suerrrrrrrrr deh" kata Tia sambil mengangkat kedua jarinya
"bagus kalau begitu" kata gio
"gio apa kamu benar-benar suka dengan aku" kata tia ramah
gio tidak ada reaksi atas pertanyaan yang dilemparkan tia, karena gio hanya diam saja tanpa kata.
kemudian tia terkejut melihat mata gio menggeluarkan darah, darah yang dikeluarkan oleh matanya begitu banyak. tia pun langsung mengambil tisu yang berada di dalam tasnya.
"Gio mata berdarah tuh" kata sambil memberikan tisu kepada gio
"Terima kasih" Kata gio senyum
gio langsung membersihkan kedua matanya lalu terus minum teh botol yang dipesan sampai habis. kemudian gio beranjak bangkit dari bangkunya dan terus meninggalkan sendiri di warung tersebut. aku heren mengapa gio begitu dingin dan tak pernah peduli atas perhatian yang kuberikan kepadanya, entah bagaimana agar dia mengerti bahwasanya aku sangat mencintai dia.
sementara itu taka dan arya melihat ke_4 anak berandal itu terlihat shock setengah mati seperti baru melihat hantu mereka berempat berteriak-berteriak minta tolong kesana kemari. taka dan arya pun menceritakan apa yang mereka lihat tadi kepada teman-teman kampusnya.