4. Gio Kembali




4. GIO KEMBALI

sudah sepuluh hari gio tidak masuk kuliah. aku sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran gio di sisiku. mungkin gio tidak akan kembali lagi ke kampus ini. atau dia sudah tidak nyaman tinggal di_kota ini.
di parkiran kampus terdengar ada suara keributan. akupun pergi ke_arah keributan itu ternyata ada mahasiswa yang sedang berkelahi. akupun melihat kearah dekat perkelahian itu ternyata yuda lagi di ajar oleh gerombolan anak nakal yaitu: anjas, gugun, edi,eko. mereka berempat adalah anak- anak nakal yang suka bikin onar di_kampus ini. mereka berempat adala h peremen kelas kakap di kampung ini hampir setiap hari mereka memalak mahasiswa. tetapi tidak ada satu mahasiswa yang berani lawan mereka, di karenakan mereka anak sini. salah satu dari mereka pernah aku pukul KO, yaitu gugun kepala geng di_kampus ini.
badan yuda habis mereka hajar hingga babak belur. sampai-sampai yuda minta tolong tetapi tidak ada yang mau menolong yuda karena mereka takut buat masalah terhadap anak-anak bandal itu. akupun menolong yuda, karena aku kasihan dengan dia.
"hai kalian berempat sudah cukup, kalian enggak pernah kapok-kapoknya buat keributan di kampus ini ya" kata tia sambil memegang badan yuda yang babak belur.
"rupanya kamu, cewek yang sosok jagoan di kampus ini ya" kata gugun tersenyum mengejek
"kau pikir aku takut sama kamu ya, mementang kamu pernah memukul KO aku, asal kau tau waktu itu aku lagi tidak mood melawan mu, kalau sekarang aku lagi mood" kata gugun sambil memegang koasnya tia.
"sudah tia jangan lawan mereka berempat"kata yuda
"cui, kamu pikir aku juga takut sama kamu". kata tia sambil meludah kearah gugun
"edi,eko bawa anak ini ke gedung belakang, biar dia tau bagaimana rasanya sakit dan takut itu" kata anjas
"Baik, bos" kata edi dan eko
akupun dibawa paksa oleh mereka berempat, kedua tanganku dipegang oleh eko dan edi.
di tempat lain yuda berlari ketempatnya taka yang sedang berada di dalam kelasnya.
"taka...tia sekarang dalam bahaya" kata yuda kesakitan
"apa kaubilang, memang apa yang sudah tia lakukan" kata taka
"dia mau dihajar oleh gugun dan teman-temanya". kata yuda sambil ter pata-pata
karena saking paniknya taka pun langsung berlari kearah kelas arya'
"ops..ada yang lupa" kata taka sambil menggaruk kepalanya
"yud, ngomong-ngomong sekarang Tia di mana"kata taka
"sekarang tia ada di gedung belakang sekolah" kata yuda yang bengong melihat tingkah taka yang tekandang sangat bodoh, taka pun berlari mengambil langkah seribu ke_kelas arya meminta bantuan dia
kemabli ketempat tia
"udah, bos perkosa aja dia, mumpung gratis bos" kata gugun tersenyum
akupun langsung terkejut mendengar perkatan tia, kalau seandainya mereka memperkosa diriku hancurlah masa depanku, aku memohon kepada tuhan agar dewa penolongku datang menolongku.
mereka berempatpun sepertinya benar-benar ingin melakukan hal yang sangat hina menurut agama dan hukum.
"mau apa kalian" kata tia ketakutan
"sudah kamu jangan takut, kami hanya ingin tubuhmu saja" kata anjas
"benar, ini enak loh tia" kata gugun
"tolong jangan, lakakukan itu gugun" kata tia sambil menangis
akupun berlari menjauhi mereka berempat tetapi kaki ku tertangkap oleh tanganmya eko, merekapum mengepung aku, sambil merangkak aku meminta ampun sama mereka berempat. tetapi mereka tidak menghiraukan semua itu. anjas mulai mencumbu leherku tanganya mulai memegang bagian terlarang wanita, sedangkan teman-temannya menungu giliran menikmati tubuhku.
"hai kalian berempat jangan berbuat zina disini" kata seorang dengan nada marah
anjas_pun melihat kearah suara itu, ternyata ada seorang pria yang sedang duduk di sudut dinding, pakain pria itu percis banget dengan dewa penolong tia waktu itu. pria itu berjalan mendekati kami berlima.
"sudah bos jangan hiraukan kata-kata anak itu lanjutkan aja, kami sudah enggak sabar _nih"kata gugun. anjaspun melanjutkan mencumbui tubuhku.
"Sudah kubilang jangan berzina disini" kata pria itu sambil memegang kepala anjas
ternyata pria itu adalah gio anak baru dari jakarta. akupun tersenyum saat melihat dia datang. tanpa basa-basi gio melempar tubuh anjas kearah gugun eko,edi.
"Tia Baguskan bajumu, sudah jangan nagis lagi " kata Gio sambil membantu aku berdiri
"eh...apa kalian enggak malu mengkoroyok seorang wanita" kata Gio
"memang apa urusan mu" kata gugun.
"urusan aku disini karena kalian berempat telah mengganggu tidur siangku, lagi pula kalian salah memilih orang untuk kalian jadikan korban kepuasan nafsu kalian" kata Gio
"Memang siapa dia itu" kata anjas
"karena adalah pacarku, apa kalian tau" kata Gio
aku terkenjut mendengar kata-kata gio yang menyebut diriku adalah pacarnya. wajahku menjadi merah malu saat mendengar itu.
"jadi kau mau jadi pahlawan didepan pacarmu rupanya, banyak bocot kau anak muda" kata anjas sambil memukul kearah Gio.
tetapi gio tidak bergeming ketika anjas pukul, tubuhnya berdiri tegak sambil terus menatap anjas dengan tatapan mata saat pertama sekali aku melihat Gio. tiba saja anajs menjerit seperti orang kemasukan, bola matanya anjas semuanya berwarna putih, teman-temannya_pun ketakutan melihat sikap anjas. lalu gugun,eko,edi wajah mereka pucat, badan mereka gemetaran ketakutan seperti baru saja melihat hantu. sambil berkata: "tolong jangan Bunuh kami'.
tiba-tiba gio memengang tanganku membawaku berlari menuju keluar gedung belakang kampus. kami berdua berlari sangant jauh kira--kira ada sampai 15 km.
"hosh...hosh, memang kita mau kemana gio" kata tia kelelehan
"sudah kamu jangan banyak bicara, ikuti saja aku" kata gio yang masih tetap memengang tangan tia
"sudah dong, gio jangan lari lagi aku sudah capek nih" kata tia.
giopun berhenti berlari, kemudian gio merasa aneh melihat aku yang senyum kepada diri. diriku tersenyum karena tangannya gio memegang tanganku sangat erat seperti seorang cowok melindungi pacarnya. akhirnya gio sadar melihat senyum ku. giopun melepasi pegangan tanganya.
"aku haus gio kita minum dulu kewarung itu"kata tia sambil menujuk warung di serbang jalan
" baiklah kalau begitu" kata gio.
kami_pun menuju kewarung itu dan memesan 2 gelas minuman dingin.
"Kita sudah lama enggak, jumpa ya" kata tia ramah
gio tidak menjawab pertanyaan aku dia terus minum sambil melihat kearah luar.
"gio bagaimana kabarmu " tanya tia ramah
"kabar ku sehat" kata gio
"kenapa kamu menolongku, padahal aku bisa melawan mereka semua" kata Tia lantam
"kamu wanita tidak cocok untuk melawan mereka, tangan wanita harusnya di gunakan untuk membuat sesuatu yang indah bukan untuk menghajar orang" kata gio
"apa yang kamu lakukan kepada orang itu' sehingga membuat mereka seperti orang kemasukan" kata tia
"lebih baik kau enggak perlu tau, kamu cukup ucapkan terima kasih saja buat_ku tolong jangan kau ceritakan semua itu kepada teman-teman" kata gio sambil menatap mata tia
"baiklah, aku orangnya pandai jaga rahasia, suerrrrrrrrr deh" kata Tia sambil mengangkat kedua jarinya
"bagus kalau begitu" kata gio
"gio apa kamu benar-benar suka dengan aku" kata tia ramah
gio tidak ada reaksi atas pertanyaan yang dilemparkan tia, karena gio hanya diam saja tanpa kata.
kemudian tia terkejut melihat mata gio menggeluarkan darah, darah yang dikeluarkan oleh matanya begitu banyak. tia pun langsung mengambil tisu yang berada di dalam tasnya.
"Gio mata berdarah tuh" kata sambil memberikan tisu kepada gio
"Terima kasih" Kata gio senyum
gio langsung membersihkan kedua matanya lalu terus minum teh botol yang dipesan sampai habis. kemudian gio beranjak bangkit dari bangkunya dan terus meninggalkan sendiri di warung tersebut. aku heren mengapa gio begitu dingin dan tak pernah peduli atas perhatian yang kuberikan kepadanya, entah bagaimana agar dia mengerti bahwasanya aku sangat mencintai dia.
sementara itu taka dan arya melihat ke_4 anak berandal itu terlihat shock setengah mati seperti baru melihat hantu mereka berempat berteriak-berteriak minta tolong kesana kemari. taka dan arya pun menceritakan apa yang mereka lihat tadi kepada teman-teman kampusnya.