Lanjutan cowok misterius



"gio nanti siang kau ada acara"tanya Tia sambil membereskan buku yang ada dimeja.
"kalau enggak ada cara kau mau ikut jalan-jalan denganku" Tanya tia.
"Jalan-jalan kemana" kata Gio yang sudah mau beranjak keluar dari kelas.
"jalan-jalan kekolam renang deli, kamu tau kolam deli-kan" seru Tia.
"memang apa untungnya buatku" sambil berjalan berdua dengan tia menuju gerbang kampus untuk pulang.
"gimana ya gio, soalnya teman-temanku mau berkenalan denganmu" kata tia ramah
"lebih baik kalian jangan mengenal aku, sebab aku ini tidak pantas bergaul dengan teman-teman mu" kata Gio sombong
lalu yuda datang dengan sepeda motornya maenghampiri diriku.
" Tia mau pulang dengan ku" tanya yuda malu-malu
"sorry ya yuda soalnya aku sudah janji pulang bareng dengan Gio, lain kali aku mau deh pulang bareng dengan mu" kata Tia ramah sambil mengejar gio yang sudah berjalan duluan.
"hai gio tunggu aku", kata tia
yuda bengong melihat tia yang begitu gembira saat dirinya berada di sisi Gio.
sewaktu aku berlari tiba-tiba ada mobil sedan berwarna kuning melaju kenjang kearah aku. dengan gerakan yang sangat cepat gio menarik tasku sehingga membuat tubuhku terdorong kearah Gio.
"Kalau jalan lihat-lihat dong" seru Gio dengan nada marah.
"Kalau enggak ada aku tadi kamu bisa mati ditabrak mobil itu" kata Gio
"sorry dong Gio" kata tia ramah sambari membersihkan keringat yang menetes di keningnya.
Sementar itu lasmi dan dina menunggu tia seperti cancing kepanasan mereka berdua kerjanya mondar-mandir di depan pintu masuk kolom renang sehingga membuat pusing para pengunjung yang lain.
"pukul berapa sekarang lasmini" tanya dina
"sudah pukul 14:00 wib nih, kenapa tia lom datang juga ya" kata lasmini sambil melihat kekiri-kanan ruangan.
"kurasa tia enggak datang nih lasmini, kita masuk saja duluan" kata dina
"kalau gitu biar kutelpon saja tia" kata lasmini
ketika lasmini hendak menelpon tia, tiba tia muncul digerbang kolam renag deli
"tuh dia, Tia " kata dina sambil menunjuk kearah tia
"sorry dong teman-teman tadi gio anak jakarta itu mengajak ku makan siang, sorry ya....."kata tia merayu
"kamu bohongkan tia, soalnya wajah dan hidung mu membesar" kata dina bercanda
wajah tia memerah maluuuuu...
"kalau gitu kita masuk saja yukkkkkk" kata lasmini
waktu itu cuaca sangat panas sehingga cocok buat berenang dikolam., kami sangat menikmati acara ini.
lasmini sedang membagi-bagikan brosur biro jodohnya dengan para pengunjung kolam renang , sedangkan dina sibuk dengan para cowok yang ada di kolam renang sedangkan diriku berjemur di tepi kolam.
"tia tolong jaga barang-barang ya soalnya aku mau beli makanan dulu" kata lasmini dan dina
karena panasnya matahari sangat menyengat membuat badanku menjadi gerah, terpaksa deh aku mandi juga, padahal dari awal aku tidak niat mau mandi aku hanya mau temani mereka berdua saja.
Buar............buar suara air kolam ketika aku melompat dari papan luncur kolam.
saat aku mendarat kekolom posisi tubuhku salah, waktu aku mau naik kedasar kolom kaki kananku tidak dapat digerakkan. membuat aku tidak dapat berenang menuju dasar kolam, aku terus mencoba naik kedasar kolom tetapi tidak bisa juga, aku merasa napasku sudah mau habis, aku berteriak tolong tetapi suaraku tidak terdengar oleh pengunjung kolom, di karenakan diriku pada saat itu berada di dalam kolom.
aku mulai pasrah dengan nasibku, sempat terpikir olehku mungkin saja aku akan mati dikolom ini.
tiba-tiba aku melihat seorang pria yang berlari menuju kearahku, pria itu langsung melompat dan menyelam kedalam kolam, tanpa pikir panjang dia terus memegang badanku dan terus membawaku ke tepi kolom.
"kalau tidak bisa berenang jangan berenang dong" kata pria tersebut sombong
suara itu sepertinya tidak asing ditelingaku suara orang yang sangat angku dan sombong, sepertinya aku mengenal dia.
saat aku melihat wajahnya dia langsung mempalingkan wajahnya, aku hanya melihat sepitas bola matanya yang berwarna merah.
"apa kita perna ketemu sebelumnya, karena sepertinya aku mengenal anda" tanya tia
tanpa ada sepata kata yang keluar dari mulutnya pria tersebut langsung pergi meninggalkan aku.
setelah kejadian itu aku terus terbayang sosok mata pria yang menolong aku , setiap malam aku bermimpi dirinya tapi aku tidak tau wajah dan namanya yang kutau hanya mata-nya yang berwarna merah, menyesal rasanya kenapa aku tidak berkenalan dengan dia.
dia adalah dewa penolongku.